Banyak hal
positif yang saya dapatkan semenjak bergabung dengan komunitas
#MenulisAsyikDanBahagia dan #PerempuanBPSMenulis.
Banyak ilmu yang baru, tips dan trik untuk mulai menulis, aturan dalam menulis,
dan yang tidak akalah hebatnya bisa menyatukan kami para perempuan-perempuan
BPS yang tersebar dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia.
Meskipun
terbilang baru, komunitas ini telah melaksanakan dua kali seminar tentang
kepenulisan dengan menghadirkan nara sumber yang masya Allah, super keren. Alhamdulillah,
Sabtu sore kemaren (17/02/2018) kami para anggota kembali bisa menyimak (meskipun
saya telat gabung) kegiatan seminar ke-2 ini. Seminar kali ini bertemakan “Produktif
Membunyikan Data Melalui Opini” dengan nara sumber salah seorang perempuan hebat
BPS, Mba Tasmillah, seorang fungsional statistisi di BPS Kota Serang yang telah
menelurkan 69 opini pada 14 media cetak lokal dan nasional.
Pemaparan beliau
sangat runtut dan mudah dipahami, mudah-mudahan juga mudah saya terapkan nanti 😁. Banyak tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan sebuah tulisan opini. Mulai
dari menentukan tema yang akan dibahas, kemudian menetukan sudut pandang yang
akan digunakan. Yang tidak kalah penting adalah mencari referensi atau
rujukan, misalnya dengan mengumpulkan data-data atau bisa juga menggunakan
pendapat para ahli. Langkah selanjutnya mulai menulis. Menulis juga diawali
dengan memetakan dan mengidentifikasi permasalahan, kemudian membahas permasalahan
tersebut. Setelah itu baru membuat sebuah kesimpulan. Setelah tulisan kita
rampung (masih dalam bentuk draft), usahakan minta pendapat dan masukan dari
teman atau orang lain yang kita percayai sebelum dikirim ke redaksi.
Namun terlepas dari materi kepenulisan yang beliau bagi kemaren, hal lain yang membuat saya semakin terpukau terhadap seorang Tasmillah ini adalah komitmen beliau untuk terus berkarya tanpa menomerduakan keluarga. Sebuah alasan yang selama ini masih saya gunakan untuk berada pada zona nyaman seperti sekarang. Padahal dari jumlah anak, saya masih jauh dari beliau 😅. Selain itu, dukungan dari seluruh anggota keluarga, terutama pasangan, juga sangat menentukan, karena Mba Tasmillah ini sebagian besar menciptakan karya-karyanya pada akhir pekan, sambil momong anak-anak dan suami #upps 🙊. Hal lain yang saya catat adalah kegiatan menulis harus dirutinkan setiap minggu, meskipun yang bisa ditulis hanya sedikit. Selain itu, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi seorang penulis untuk rutin membaca.
Ternyata jika kita punya azzam yang kuat, insya Allah akan selalu ada jalan untuk menghasilkan karya, yang bermanfaat buat orang lain dan diri kita sendiri. Terima kasih Mba Tasmillah, semoga ilmu kemaren menjadi amal jariyah buat Mba Tasmillah beserta pengurus dan anggota komunitas #MenulisAsyikDanBahagia dan #PerempuanBPSMenulis.
Batusangkar, 19 Februari 2018
#15HariBercerita
#Harike6
Komentar
Posting Komentar