Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Catatan Kecil Seminar Menulis Opini

Banyak hal positif yang saya dapatkan semenjak bergabung dengan komunitas #MenulisAsyikDanBahagia dan   #PerempuanBPSMenulis. Banyak ilmu yang baru, tips dan trik untuk mulai menulis, aturan dalam menulis, dan yang tidak akalah hebatnya bisa menyatukan kami para perempuan-perempuan BPS yang tersebar dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia. Meskipun terbilang baru, komunitas ini telah melaksanakan dua kali seminar tentang kepenulisan dengan menghadirkan nara sumber yang masya Allah, super keren. Alhamdulillah, Sabtu sore kemaren (17/02/2018) kami para anggota kembali bisa menyimak (meskipun saya telat gabung) kegiatan seminar ke-2 ini. Seminar kali ini bertemakan “Produktif Membunyikan Data Melalui Opini” dengan nara sumber salah seorang perempuan hebat BPS, Mba Tasmillah, seorang fungsional statistisi di BPS Kota Serang yang telah menelurkan 69 opini pada 14 media cetak lokal dan nasional. Pemaparan beliau sangat runtut dan mudah dipahami, mudah-mudahan juga mudah saya te

Robust Geographically Weighted Regression #pengenalan1

Dunia penelitian merupakan sebuah dunia yang tidak pernah berhenti tumbuh. Setiap saat, akan selalu ada hal-hal baru yang bermunculan, yang sifatnya memperkuat kelemahan pada kondisi yang sudah ada, mengoreksi yang ternyata salah, menambah keuanggulan teknologi, memperdalam informasi sebelumnya, bahkan membantah teori yang sudah diyakini kebenarannya sebelumnya. Oleh karena itu, bahan yang bisa dijadikan objek untuk diteliti tidak akan pernah habis. Dalam ilmu perstatistikan, Regresi Linier sebuah metode klasik yang hingga kini masih banyak peminatnya karena kesederhanaan model yang digunakan. Akan tetapi, ada sedikit keterbatasan dalam penggunaan Regresi dalam menganalisis suatu masalah, salah satunya terkait dengan keberadaan data pencilan. Adanya pencilan pada data akan berpengaruh pada proses analisis data. Adanya pencilan akan meningkatkan nilai residual dalam model menjadi besar, sehingga variannya menjadi besar dan rentang intervalnya semakin melebar. Hal ini mengakibatkan

Mengenal Bahasa Arab #1

Belajar Bahasa Arab, sulitkah ? Sulit itu relatif, tetapi yakinlah, Insya Allah BISA. Kenapa harus belajar Bahasa Arab? Banyak alasan kenapa kita harus belajar Bahasa Arab. Salah satunya karena Bahasar Arab merupakan bahasa yang mulia dan Al-Quran diturunkan Allah dengan bahasa Arab. Banyak Ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang keistimewaan Bahasa Arab, diantaranya: وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ “ Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. ” (QS. Az-Zumar: 27-28) Selain itu, Sabda Rasulullah  di dalam kitab Faid al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Sagir susunan Al-Manawiy, disebutkan bahwa dari Ibnu Abbas dengan riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda: أَ

Ada Kabut di Mataku

Tinggal pada ketinggian melebihi 780 meter di atas permukaan laut, udara dingin sudah menjadi temanku setiap pagi. Apalagi rutinitas sehari-hari mengharuskanku beranjak dari rumah menaiki motor menuju tempat mengabdi. Setiap pagi dan sore ku pergi mengelilingi Gunung Marapi hampir separuhnya. Pagi ini, kabut pagi terasa begitu pekat. Udara dingin terasa begitu menusuk hingga tulang. Kesibukan di pagi hari membuatku baru bisa berangkat kerja ketika jarum panjang menunjukkan angka sembilan. Itu artinya ku harus berkendara dengan kecepatan penuh, agar tidak terlambat. Berharap tidak ada halangan yang akan memperpanjang waktuku di jalan. Baru beberapa meter dari rumah, ku merasakan ada yang berbeda dengan hari ini. Pandanganku tidak begitu jelas. Ku periksa helm, barangkali ada debu di sana. Tetapi hasilnya tetap sama. Kupastikan kacamataku tidak bermasalah. Ternyata memang tidak ada masalah dengannya. Semakin jauh dan memasuki wilayah persawahan, mulai kusadari ternyata kabut pag

Yang Lalupun Terulang

Catatan yang tertunda sangat lama, hampir satu tahun lalu. Sekarang ?? Sekarang tidak ada lagi deadline topik, dikejar-kejar paper, tugas-tugas yang sedang nmenunggu untuk diselamatkan. Semua itu sudah menjadi masa lalu, masa lalu berdarah-darah yang tak kan terlupakan (#ha ha, lebayyy....). Namun, semuanya itu berubah wujud menjadi  kehebohan yang baru (#wkwkwk) Kini.... Cerita baru dimulai lagi. Lembaran baru dibuka lagi. Personil bertambah lagi. 😘😘😘 Hari-hari kini diawali dengan drama pagi. Menguras emosi ? Ya. Tapi kujadikan itu sebagai wahana memperbaiki diri. Semoga semakin baik diri ini. Cerita selanjutnya, Rutinitas kantor yang tiada henti. Kadang butuh perhatian tinggi. Tapi kujadikan itu sebagai wadah pengembangan diri. Semoga menjadi berkah ilmu yang dimiliki. Pagi berganti siang, siang berganti malam. Malam hari kembali bersama buah hati. Menikmati indahnya rezki yang sudah diberi. Alhamdulillah... Jaahiduu.... Candung, 05/02/2018